Lapas Kayuagung Ajak Napi Teladani Sosok Rasulullah

IMG-20181123-WA0055

KAYUAGUNG- Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Klas III Kayuagung Hamdi Hasibuan mengajak seluruh warga binaan untuk mengenang lahirnya Nabi Muhammad SAW dengan gelar tausyiah di masjid yang berada dalam Kompleks lapas. Peringatan maulid ini sendiri menghadirkan Ustad Muhammad Roni dari Indralaya, Jumat (23/11).

Bacaan Lainnya

Dalam acara Maulid Nabi Muhammad 1440 Hijriah ini, kembali Kalapas mengungkapkan bahwa maulid adalah momentum bagi semua untuk kembali mengingat kembali lahirnya Nabi besar Muhammad SAW.

“Rasulullah dengan segala nilai-nilai yang diajarkan wajib diteladani oleh seluruh umat Islam. Kita sebagai umat wajib meneladani sosok Rasulullah,” ujar Kalapas.

Dengan tema perkuat ukhuwah islamiyah, Kalapas mengatakan momentum peringatan maulid Nabi diciptakan agar umat Islam bisa saling menyayangi dan mengasihi.

“Dengan demikian, suasana kondusif tanpa gejolak dapat tercipta di lapas, karena hubungan terjalin, baik sesama napi maupun napi dengan petugas,” tuturnya.

Hamdi menambahkan pihaknya terus berupaya membina warga binaan untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Dia menuturkan pembinaan di lapas tidak ubahnya di asrama pendidikan atau pesantren.

“Selain acara keagamaan seperti Maulid Nabi, juga diadakan pengajian rutin. Pemberantasan buta aksara Al Quran juga menjadi penting. Kami berkeyakinan dengan Iman dan Islam yang melekat, Insya Allah, perbuatan negatif seperti yang telah dilakukan napi masa lalu tidak akan terulang kembali,” jelasnya.

Sementara itu, dalam tausyiahnya, Ustad Muhammad Roni menjabarkan makna Ukhuwah Islamiyah adalah ikatan persaudaraan yang terjadi karena adanya hubungan akidah atau kepercayaan. Yaitu, Islam, artinya agama Islamlah yang menyatukan kita sebagai satu ikatan persaudaraan saling menasehati dalam kebaikan, melarang pada kemungkaran.

“Karena kita seakidah, ada panggilan batin dalam benak kita untuk menganggap mereka sebagai saudara. Ikatan ini akan terus ada selama kita menjaga keyakinan serta kepercayaan kita,” ucapnya.

Alumnus Pesantren Al Amin Madura Sumenep ini mengatakan dalam keteladanan nabi beberapa sifat Nabi yakni Sidiq yaitu jujur, Amanah yaitu dapat di percaya, Tabligh yaitu menyampaikan dengan benar dan apa adanya, Fathonah yaitu cerdas dalam kehidupan sehari hari.

Kasubsie Pembinaan Lapas Dedi Mardjana memandang perlunya pembinaan mental dengan pendekatan rohani secara rutin terhadap warga binaan.

Dedi menjelaskan, dalam pembinaan lapas dalam membentuk kepribadian diadakan sejumlah kegiatan seperti pengajian rutin setiap hari, salat berjamaah, kajian arti Alquran, hingga penyuluhan kesadaran hukum.

“Selain itu untuk program kemandirian seperti produksi kerajinan tangan juga berbagai keterampilan seperti berternak dan lainnya,” pungkasnya (abu)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *