KAYUAGUNG-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Komering Ilir (OKI) terus berupaya mengikis imej sebagai daerah penyumbang polusi asap akibat kebakaran hutan kebun dan lahan.
Melalui program pro iklim (proklim) yang telah dikembangkan di berbagai desa yang ada di OKI, Pemkab OKI mengajak masyarakat untuk peduli dengan lingkungan.
“Melalui ProKlim mampu menekan kebakaran hutan dan lahan. Kami sudah berusaha dengan melakukan upaya preventif. Baik itu sifatnya secara struktural maupun non struktural,” tutur Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten OKI, H Alamsyah, Rabu (24/10).
Alamsyah menjelaskan proklim adalah program untuk mendorong dan memfasilitasi tumbuhnya kampung iklim melalui pengayaan inovasi program adaptasi maupun mitigasi perubahan iklim yang dilaksanakan secara kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha dan jajaran masyarakat.
“ProKlim menjadi tindakan nyata untuk menyesuaikan diri terhadap dampak perubahan iklim. Ini menjadi program penting sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam pengembangan program Kampung Iklim di OKI,” ucap Alamsyah.
Berkat upaya serius tersebut, Bupati OKI menerima penghargaan sebagai Pembina Program Kampung Iklim (Proklim) tahun 2018.
Penghargaan tersebut diberikan Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada rangkaian acara Hari Aksi Perubahan Iklim, Rabu (24/10)di Auditorium Manggala Wanabakti KLHK Senayan Jakarta bersama dengan 41 Kabupaten/Kota lainnya se-Indonesia
Penghargaan dari Kementerian LHK tersebut diterima karena Pemkab OKI dinilai berhasil membina dan secara aktif melaksanakan ProKlim utama di Desa Bangsal Kecamatan Pampangan Kabupaten OKI.
Alamsyah menambahkan, penghargaan tersebut sebagai bentuk komitmen Pemkab OKI untuk memperbaiki desa-desa yang ada di seluruh OKI agar bisa menjaga lingkungan.
“Kami mengajak masyarakat di desa ini untuk peduli lingkungan. Sehingga diharapkan juga bisa diikuti desa-desa yang lain,” jelas Alamsyah.(abu)