PALEMBANG—Survey terbaru dua minggu jelang hari pencoblosan yang dirilis Populi Centre dan Konsepindo menunjukkan bahwa elektabilitas (keterpilihan) pasangan calon nomor urut 1 Herman Deru- Mawardi Yahya (HDMY) tetap mengungguli paslon lainnya. Elektabilitas HDMY berkisar 31% hingga 40% unggul jauh dari pasangan Dodi-Giri , Ishak- Yudha dan Aswari- Irwansyah.
Pengamat politik Sumsel, Ardiansyah Chaniago menjelaskan, sejumlah faktor penyebab tetap tingginya dukungan publik terhadap psangan HDMY antara lain, figur Herman Deru mempunyai pendukung di Sumsel yang militan yang jumlahnya sekitar 25% sampai 30%. Jumlah tersebut adalah pendukung HD saat Pilkada 2013 lalu yang sampai saat ini masih bertahan. Tambahan dukungan berasal dari pengaruh Mawardi Yahya serta migrasi pendukung Ishak Mekki maupun Alex Noerdin yang bersifat kumulatif.
“Dari survey Populi Centre dan Konsepindo menunjukkan strong supporter HDMY itu lebih tinggi dari paslon lainnya. Ini menunjukkan pendukung HDMY bersifat militan dan tidak akan terpengaruh oleh apapun untuk mengubah pilihan,’’ jelas Ardiansyah Chaniago kepada media di Palembang, Sabtu (16/6).
Menariknya, kata dosen ilmu politik ini, elektabilitas HDMY tetap bertahan, bahkan sebaliknya ada peningkatan elektabilitas selama masa kampanye meskipun digempur oleh berbagai kampanye hitam secara masiv di media sosial maupun sejumlah koran lokal Sumsel.
“Ada upaya sistematis untuk mendowngrade elektabilitas HDMY melalui kampanye hitam yang masiv dan sistemastis dalam dua bulan terakhir ini. Namun tampaknya upaya itu sia-sia karena ternyata tidak berpengaruh terhadap persepsi masyarakat. Ini menunjukkan masyarakat Sumsel sudah cerdas dan tidak begitu saja percaya dengan kampanye hitam yang tiba-tiba dimunculkan menjelang pilkada. Apalagi kampanye hitam itu adalah isu lama yang dimunculkan kembali,’’ ungkap Ardiansyah.
Menurut dia, faktor lain penyebab elektablitas HDMY tetap tinggi adalah karena sejumlah program yang ditawarkan HDMY cukup diterima masyarakat. Program HDMY yang akan menghidupkan kembali dan membenahi Program Sekolah dan Berobat Gratis memang sudah ditunggu-tunggu masyarakat. Apalagi HDMY punya terobosan baru yaitu Program Berobat Gratis cukup hanya menggunakan KTP.
“Ini menjawab keluhan masyarakat selama ini merasa dipersulit ketika mau berobat di rumah sakit,’’ ujarnya.
Diketahui, sekitar 3 minggu jelang pencoblosan Pilkada Sumsel, peta politik makin kentara. Survey terbaru yang dilakukan Populi Centre menunjukkan elektablitas atau tingkat keterpilihan pasangan calon Herman Deru-Mawardi Yahya (HDMY) tertinggi yaitu mencapai 40,8% disusul diposisi kedua pasangan Dodi Reza Alex- Giri Ramanda Kiemas dengan 30,3%.
Urutan ketiga diperoleh pasangan Ishak Mekki-Yudha Pratomo dengan 13,1% dan diperingkat keempat oleh pasangan Saifudin Aswari Rivai- Muhammad Irwansyah dengan 4,3%. Sementara itu masyarakat yang menjawab tidak tahu sebesar 11,6%.
Peneliti Senior Populi Centre Hartanto Rosojati menambahkan survei dilakukan melalui metode wawancara tatap muka dengan besaran sampel 800 (delapan ratus) responden yang dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling). Adapun margin of error pada survei kali ini sebesar 3,39% dengan tingkat kepercayaan 95%. Provinsi Sumsel dipilih sebagai lokasi survei karena provinsi ini merupakan salah satu lokasi padat penduduk di Sumatera.
“Hasil temuan dari survei ini antara lain adalah nama Herman Heru menjadi tokoh dengan tingkat popularitas tertinggi jika dibandingkan dengan tokoh lain yang berpartisipasi pada pemilihan Gubernur nanti. Hasil survei menunjukan bahwa Herman Deru unggul dengan 90,5%, disusul oleh calon Gubernur pesaingnya Dodi Reza Alex dengan 79,8%. Di urutan ketiga, terdapat nama Ishak Mekki dengan 76,4%, disusul di urutan keempat oleh Mawardi Yahya (Wakil dari Herman Deru) dengan 39,9%,” papar Hartanto Rosojati.
Dia mengatakan, survei yang dilakukan pada 15 sampai 21 Mei 2013 ini juga menunjukkan bahwa nama Herman Deru mendominasi pada tingkat akseptabilitas dari semua kategori. Disusul secara konsisten di urutan kedua dan ketiga oleh Dodi Reza Alex dan Ishak Mekki, sedangkan urutan keempat dan kelima diduduki oleh dua nama yakni Saifudin Aswari dan Mawardi Yahya yang saling bertukar dalam beberapa kategori.
Kategori akseptabilitas tersebut antara lain kategori calon yang dianggap bersih dari korupsi, paling berani memberantas korupsi, paling mampu memimpin, paling religius/taat beragama, paling tegas, paling disukai, dan calon yang paling layak memimpin.
“Kategori yang menarik adalah pada tokoh yang paling bersih dari korupsi. Pada survei bulan Maret 2018 nama Dodi Reza Alex menempati urutan pertama, namun pada survei bulan Mei 2018 peringkat tersebut diambil alih Herman Deru dengan 24% atau meningkat dari 20,1%, sedangkan Dodi Reza memperoleh 18,1% atau menurun dari 20,6%. Pada urutan ketiga dan keempat nama Ishak Mekki mendapat 10,5% dan Saifudin Aswar Rivai mendapat 2,0%. Hal yang sama juga terlihat pada kategori tokoh yang dinilai paling berani memberantas korupsi,” paparnya.(rel)