Pejabat Jatim Belajar Soal Pemberdayaan Desa di OKI

IMG_20180430_154221

KAYUAGUNG-Sebanyak lima belas peserta Diklat Pimpinan Tingkat II Provinsi Jawa Timur berkunjung ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKI. Tujuan para calon pimpinan tingkat pratama ini untuk mempelajari seluk beluk penguatan dan pengentasan desa tertinggal dari Kabupaten OKI.

Bacaan Lainnya

Rombongan visitasi kepemimpinan nasional Diklat PIM II dari Badan Diklat Provinsi Jatim ini diterima oleh Plt Bupati OKI, HM Rifa’i, SE di Ruang Kantor Bupati OKI, Senin, (30/4).

Ketua Visitasi Diklat Pim II Bandiklat Provinsi Jatim Drs Chuzaini Mumtaz, M. Pd mengatakan tujuan kedatangan tim  adalah untuk belajar pemberdayaan desa di Kabupaten OKI. Dimana pelaksanaan Diklat Pim TK II merupakan bagian dari agenda pembelajaran dengan menganalisis serta berbagai permasalahan yang ada di desa.

“Sehingga dapat memberikan sumbangan pemikiran atau gagasan dalam rangka peningkatan kemajuan desa, melalui beberapa pemikiran dari para peserta sehingga segala permasalahan yang ada dapat dicarikan jalan keluarnya,” katanya.

Peserta Diklat Pim Tingat II Provinsi Jatim ini direncanakan akan mengunjungi dua desa di Kabupaten OKI, yaitu Desa Keman dan Keman Baru Kecamatan Pampangan. Para peserta akan melakukan berbagai kegiatan diantaranya koordinasi dengan warga desa perihal tentang peningkatan serta perkembangan desa tersebut.

Desa Keman Baru dan Ulak Keman Baru sendiri merupakan dua desa diantara ratusan desa yang dulunya berstatus sebagai desa sangat tertinggal yang mampu dientaskan. Salah satu aspek yang cukup terlihat dari peningkatan desa ini adalah dari segi infrastruktur berupa jalan, khususnya jalan pedesaan.

Sementara itu, Kades Ulak Keman Baru, Debi Sirli menjelaskan, program Bupati ataupun Pemkab OKI sangat dirasakan dalam membantu perkembangan kemajuan di desa.

“Sesuai dengan visi dan misi pemkab membangun dari desa, saat ini sudah cukup banyak kemajuan khususnya di bidang infrastruktur. Dan ke depan rencana akan segera di bangun sekolah, kalau sekarang baru ada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),” terangnya.

Terpisah, Plt Bupati OKI, H M Rifa’i, SE menjelaskan, OKI Mandira yang selalu digaungkan merupakan instrumen bagi setiap komponen pembangunan.

“Visi dan misi ini berjalan secara bertahap untuk menuju sejahtera melalui membangun dari desa. Kalau desa suda tercukupi mereka akan lebih mantap melangkah maju,” terang Plt.

Menurut Plt, berdasarkan data dari kementerian desa tertinggal yang diterima pada 2011, di Kabupaten OKI ditetapkan sebanyak 145 desa tertinggal. Dimana, 123 diantaranya ditetapkan sebagai desa tertinggal dan 22 desa yang berstatus sangat tertinggal.

“Namun pada 2014, OKI ditetapkan sebagai daerah tertinggal yang terentaskan dengan kriteria desanya terdiri dari desa sangat maju sebanyak 83 desa, desa maju 19 desa, desa sangat tertinggal enam desa, dan desa tertinggal sebanyak 69 desa,” jelas Plt.

Plt Bupati OKI mengharapkan, kegiatan ini dapat memberikan dan menghasilkan saran untuk pembangunan di Kabupaten OKI lebih baik. (abu)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *