KAYUAGUNG-Setelah melakukan penyisiran selama dua hari di Sungai Komering, akhirnya jasad Wulandari (18), warga Kelurahan Kedaton, Kecamatan Kayuagung yang hilang terbawa arus sejak Kamis (22/3) lalu berhasil ditemukan.
Kendatipun pencarian sempat terhenti lantaran sudah pukul 18.00WIB, namun pihak keluarga korban tetap melakukan pencarian dengan peralatan seadanya. Alhasil, keluarga korbab menemukan jasad korban yang mengapung di Sungai Komering, tepatnya di Desa Srigeni Lama, Kecamatan Kayuagung, Jumat sekitar pukul 21.00WIB.
Paman korban, Imam Royani mengaku, dirinya dan tujuh orang lainnya terus melakukan penyisiran di Sungai Komering hingga ke Desa Srigeni dengan menggunakan getek.
“Lebih kurang pukul 21.00WIB, jasad timbul tenggelam mengapung di sungai,” tuturnya.
Sementara itu, Ahmad warga sekitar mengatakan, saat dibawa ke tepi sungai, kondisi korban sudah cukup mengembang karena cukup lama terendam dan kaki penuh dengan lumpur.
“Tadi keluarga korban yang menemukannya hanya dengan menggunakan senter,” katanya.
Kepala Desa Srigeni Lama, Taufik saat dikonfirmasi membenarkan adanya penemuan jasad Wulandari yang tenggelam dari Kelurahan Kedaton dan ditemukan di Desa Serigeni lama.
“Memang ada pihak keluarga korban bersama warga yang melakukan pencarian. Pada saat ditemukan korban terhanyut dalam kondisi timbul tenggelam di dalam air,” ucap Kades.
Tidak lama setelah ditemukan, tim Basarnas dan BPBD OKI langsung menuju lokasi untuk membawa jasad korban ke rumah duka.
Kepala BPBD OKI, Listiadi Martin sangat bersyukur jasad korban sudah ditemukan. Karena berbagai upaya sudah dilakukan oleh tim BPBD, Basarnas OKI, Polsek OKI dan warga untuk mencari korban.
Dari pantauan di rumah korban, terpasang satu unit tenda dan puluhan kursi plastik yang berjejer dibawa tenda. Keluarga dan warga terus berdatangan mengucapkan bela sungkawa. Ibu korban pun tidak bisa ditemui karena pingsan.
Kakek korban, Selamet (65) mengaku, tidak memiliki firasat kalau cucu pertamanya ini akan pergi untuk selamanya. Karena pagi Kamis (22/3) dirinya dan korban masih menyadap karet.
“Kami juga pergi ke kantor Lurah Kedaton mengurus e-KTP,” kenangnya.
Biasanya, lanjut dia, tiap akan pergi Wulan selalu ingin ditemani. Tapi pada hari na’as itu, korban tidak pamit untuk mencuci motor dan main air di pinggir Sungai Komering. Tiba-tiba dapat kabar kalau cucunya tenggelam.
Kendati tidak ada firasat apapun dengan kepergian Wulan, namun sang ibu mendapat mimpi, dibisikkan Wulan dengan mengatakan “jangan fikirkan Wulan bu”.
Diketahui, gadis yang diketahui bernama Wulan (18), warga Kelurahan Kedaton, Kecamatan Kayuagung, Kecamatan Kayuagung, hanyut terbawa arus sungai karena tidak bisa berenang. Kejadian tersebut bemula, saat korban sedang mandi di pinggir sungai, tepatnya di dekat Ponpes Fisabilillah Kayuagung. Korban terpeleset langsung terbawa arus Sungai yang deras.
Sebenarnya, peristiwa tenggelamnya korban disaksikan temannya yang sedang mencuci motor. Namun sayang, rekannya ini tidak dapat berbuat apa-apa untuk menyelamatkan korban, sebab kondisi arus sungai Komering sangat deras.
Masyarakat bersama tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten OKI, langsung melakukan pencarian.(abu)