KAYUAGUNG-Banjir di sejumlah wilayah Kabupaten OKI kini mulai terpantau surut. Berdasar data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKI, Rabu, (3/1) pukul 12.44 WIB, banjir beberapa kecamatan di Kabupaten OKI sudah surut.
Seperti di Jalan Kayuagung-Sepucuk-Pedamaran Timur, genangan air turun hingga 1 meter seiring telah dibukanya tanggul perusahaan yang diduga penyeb banjir.
“Sejak dibuka tiga titik, air sudah surut dan air tidak lagi menggenangi badan jalan. Kecuali di km 25-26 yang memang di cor beton,” kata Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten OKI, Aris Panani, SP, M. Si saat meninjau Jalan Sepucuk, Rabu (3/1).
Begitupun di Kelurahan Sukadana, khususnya di Komplek Purna Jaya yang pada dua tahun terakhir langganan banjir kini justru air tidak naik.
Sementara itu, Kepala BPBD OKI, Listiadi Martin mengatakan meski debit air sudah turun, namun petugas tetap siaga di posko-posko yang didirikan.
“Kita tetap siaga jika ada kemungkinan air kembali naik. Begitupun dengan petugas kesehatan tetap wanti-wanti jika ada masyarakat yang terjangkit penyakit pasca banjir,” tutur listiadi.
Camat Kota Kayuagung, Dedy Kurniawan, S. STP mengaku tidak tergenangnya air di Komplek Purna Jaya berkat penutupan Sungai Buntu sehingga mampu mengendalikan debit air yang masuk dari Sungai Komering.
“Pada April 2017 lalu Komplek Purna Jaya sempat tergenang hingga tiga kali. Alhamdulillah berkat upaya responsif bersama, diujung penghujung tahun ini air tidak naik,” ujar Dedy.
Ketua RT 05 Purna Jaya, Al Kautsar mrngaku sangat terimakasih atas upaya penanggulangan banjir yang dilakukan pemerintah dan pihak terkait.
“Sejatinya kondisi di Purna Jaya seperti ini yakni tidak banjir sebelum dibangun jalan tol. Kami ucapkan terimakasih kepada pihak yang sudah mendengar keluhan kami ini,” ucapnya.
Al Kautsar berharap upaya penanggulangan banjir ini dapat permanen dan pihak tol dapat menepati janji untuk menambah pintu air di jalan tol.
Khusus di Kecamatan Tanjung Lubuk, dan Kecamatan Sungai Menang, genangan air setinggi 100 cm terpantau mulai surut.
Siti Zubaidah (37), warga Kecamatan Pedamaran mengatakan banjir yang terjadi sejak pekan lalu merupakan yang pertama kalinya terjadi tahun ini.
Dia menyebutkan kawasan tempat tinggal warga sempat tergenang banjir pada Minggu (25/12/2017) malam. Namun, saat itu air tak sampai masuk ke dalam rumah.
“Kita yang tinggal di dusun sudah biasa banjir seperti ini, makanya rumah warga disini rata-rata rumah panggung yang tinggi sehingga tidak terendam banjir, Ya paling susah beraktifitas karena jalan yang terendam air,” ujar Siti.(abu)