PALEMBANG – PT Bank Sumsel Babel (BSB) ditahun 2018 ini berencana akan memfokuskan diri pada peningkatan layanan, digital banking, ekspansi kredit produktif (KUR, UMKM) dengan memaksimal potensi daerah setempat serta menjaga captive market BSB.
Rencana kerja pada 2018 tersebut tertuang dalam evaluasi kinerja 2017 dan evaluasi bisnis BSB pada 2018 yang dilaksanakan di Pangkal Pinang Provinsi Bangka Belitung (Babel) dihadiri jajaran direksi, pemimpin divisi, pemimpin satuan, pemimpin cabang.
“Mengevaluasi kinerja 25 kantor cabang, dan kinerja BSB 2017 secara keseluruhan,” kata Direktur Utama BSB, Muhammad Adil, Jumat (26/1).
Dia menyebutkan capaian kinerja tahun lalu sangat positif. Karena pada 2017 lalu aset menyentuh agregat Rp22,8triliun year on year (YoY) atau tumbuh 20,57%. Sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) capai Rp17,17 triliun (YoY) atau tumbuh 20,91%. Kredit mencapai Rp13,56 triliun (YoY) atau tumbuh 7,11% dan raihan laba Rp410 miliar (YoY) atau sekitar 97,85%.
Sementara pada rapat tersebut menetapkan strategi dalam rencana kerja 2018 dalam menghadapi persaingan perbankan ke depan.
“Target Rencana Bisnis Bank (RBB) 2018, untuk aset sebesar Rp23,96 triliun, DPK Rp18,55 triliun, kredit Rp14,92 triliun, dan laba Rp427 miliar,” jelasnya.
Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Johan memotivasi peserta rapat untuk terus melakukan inovasi, dan pegawai harus berani keluar zona nyaman untuk hadapi tantangan.
Dia menyarankan BSB tetap fokus menyalurkan kredit KUR, UMKM dan mengembangkan Unit Usaha Syariah BSB di Babel dengan prudent, memaparkan pengembangan ekonomi dan peluang investasi di Babel yang harus disiasati BSB sebagai peluang 2018 ini.
Pada Raker evaluasi bisnis BSB juga dihadirkan sebagai pembicara Kepala OJK Regional 7 Sumbagsel Panca Hadi Suryatno.(mel)