Ditetapkan Sebagai ULP Percontohan, ULP Kepahiang "Belajar" ke OKI

IMG-20171227-WA0003

KAYUAGUNG – Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa (ULP) Kabupaten OKI yang ditetapkan sebagai salah satu ULP percontohan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) mendapatkan kunjungan studi banding dari pimpinan dan staf ULP Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu pada 21-22 Desember 2017 lalu.

Kepala ULP Kabupaten Kepahiang, Feri Irawan, ST mengatakan kedatangan rombongan ULP Kepahiang ke Kabupaten OKI semata-mata ingin belajar dan menggali resep keberhasilan ULP OKI dalam hal pengembangan organisasi, system dan peningkatan kapasitas SDM pengelola pengadaan sehingga dapat terpilih menjadi salah satu dari 44 ULP percontohan nasional.

“Ada sebanyak enam orang rombongan dari ULP Kepahiang yang datang ke OKI, dan kita ucapkan terimakasih atas nama Pemkab Kepahiang karena sudah diberikan kesempatan untuk belajar diaini (OKI),”katanya.

Selain itu, masih kata Feri, kunjungan ini menjadi salah satu pembuka jalan untuk program SISTERING antar kedua kabupaten yakni OKI dan Kepahiang dalam mewujudkan modernisasi pengadaan.

Sementara itu, Kepala ULP OKI, Noveriansyah, S.IP., M.M menyampaikan ucapan terima kasih karena telah dipercaya sebagai salah satu tujuan study banding dari ULP Kepahiang, Provinsi Bengkulu.

“Kita berkomitmen akan membuka komunikasi seluas-luasnya dalam rangka berbagi pengalaman dan informasi serta transfer pengetahuan dalam hal pengembangan organisasi, system dan peningkatan kapasitas SDM pengelola pengadaan,” ucap Noveriansyah.

Menurut dia, ULP OKI dalam hal sharing informasi dan transfer knowledge telah memiliki mentor-mentor nasional bidang managerial dan teknikal sehingga secara teknis mempunyai kemampuan untuk mengakomodir tujuan kunjungan studi banding ini.

Bahkan, ULP OKI juga senantiasa membangun kesepahaman dan komitmen bersama pemangku kepentingan terkait pelaksanaan dan implementasi aturan-aturan hukum bidang pengadaan barang dan jasa pemerintah.

Sejauh ini, pihaknya juga mengimplementasikan program klinik pengadaan untuk memberikan ruang bagi seluruh pemangku kepentingan seperti internal SKPD, kontraktor maupun masyarakat umum lainnya untuk mengetahui perihal tentang pengadaan barang dan jasa.

“Program Klinik Pengadaan ini dilaksanakan setiap hari Jumat dengan tujuan untuk memberikan pemahaman tentang pengadaan,” jelasnya. (abu)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *