1.149 Pasutri di OKI Terima Buku Nikah Gratis

isbat_20160501_225913

KAYUAGUNG-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKI mencatat sebanyak 1.149 pasangan suami isteri (Pasutri) menerima buku nikah gratis tahun 2017 di Kantor Bupati OKI, Jum’at (7/12).

Program yang telah dilaksanakan tahun 2015 ini ditujukan bagi pasutri yang telah sah menikah menurut agama, namun belum tercatat oleh negara.

Bacaan Lainnya

Para peserta isbat nikah gratis ini rata-rata pasangan usia senja dan dari kalangan ekonomi lemah.

Bupati OKI H Iskandar, SE melalui Sekretaris Daerah OKI, H Husin, S.Pd, MM mengatakan, kegiatan ini dalam rangka memberi layanan administrasi kependudukan kepada masyarakat.

“Kegiatan ini membantu dalam memberikan layanan administrasi kependudukan, karena buku nikah yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama adalah merupakan bentuk legalitas pernikahan yang diakui pemerintah,” ujar Sekda pada penutupan Isbat Nikah Gratis tahun 2017.

Husin mengatakan, kegiatan ini terlaksana atas kerja sama dengan Pengadilan Agama Kayuagung, Disdukcapil. Nikah massal ini dibayar sepenuhnya Pemkab OKI.

Sementara itu, Kepala Bagian Kesra Kabupaten OKI, H Reswandi mengatakan para pasangan yang dijaring selama tiga tahun ini adalah warga yang tidak mampu dan belum tercatat pernikahannya di KUA.

“Usianya bervariatif, paling muda berusia 30 tahun dan yang paling tua sekitar 60 tahun. Ada yang perjaka dengan perawan, perjaka-janda, duda-perawan, dan duda-janda,” katanya.

Reswandi menyebutkan, diantara mereka ada yang sudah nikah siri selama 10-30 tahun. Bahkan, rata-rata sudah memiliki anak dan cucu.

Berbagai alasan melatarbelakangi para pasangan tersebut melakukan nikah siri seperti permasalahan ekonomi dan kurangnya pengetahuan administrasi kependudukan.

Untuk itu, kata Reswandi, pihaknya melakukan jemput bola ke desa-desa mensosialisasikan dan mengajak masyarakat untuk mendaftarkan diri ke program isbat nikah gratis.

Melihat antusiasme warga yang mendaftar, maka dipastikan program ini akan dilanjutkan ke tahun berikutnya.

“Malah yang mendaftar cukup banyak, tapi kami batasi sesuai yang syarat administrasinya lengkap. Kami upayakan kegiatan ini akan menjadi rutinitas,” ucapnya.​(abu)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *