Betti S Alisjahbana Diangkat Jadi Komisaris Bank OCBC NISP

Betti S Alisjahbana Diangkat Jadi Komisaris Bank OCBC NISP
Betti S Alisjahbana saat menyampaikan sambutan dalam acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Bank OCBC NISP Tahun 2017, di Jakarta, Rabu (1/11)

-Highlight Hasil RUPS Luar Biasa

JAKARTA-Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank OCBC NISP mengangkat Betti S Alisjahbana menjadi Komisaris Independen Bank OCBC NISP dengan masa jabatan efektif setelah memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tahun 2020, di Jakarta, Rabu (1/11).

Bacaan Lainnya

Betti S Alisjahbana meniti karier di IBM Indonesia dan IBM ASEAN & Asia Selatan pada tahun 1984-2008 dengan posisi terakhir sebagai Presiden Direktur PT IBM Indonesia.

Setelah itu, Betti menjabat sebagai Komisaris Independen di berbagai perusahaan antara lain PT Sigma Cipta Caraka-Telkom Sigma (2010-2017), PT Garuda Indonesia Tbk (2012-2014), PT Bhinneka Mentari Dimensi (2015-2017), PT Anabatic Technologies Tbk (2015-saat ini).

Disamping itu, saat ini Betti menjabat pula sebagai Ketua Majelis Wali Amanat Institut Teknologi Bandung sejak tahun 2014.

“Kami menyambut gembira bergabungnya Ibu Betti S Alisjahbana sebagai Komisaris Independen Bank OCBC NISP. Dengan pengalaman yang sangat kaya di bidang teknologi dan bidang lainnya, kami yakin Ibu Betti akan memberikan kontribusi optimal untuk kemajuan Bank OCBC NISP pada khususnya secara berkelanjutan di masa yang akan datang, dan bahkan untuk perbankan pada umumnya,” kata Presiden Directur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja.

Dia melanjutkan, perseroan telah mempublikasikan hasil kinerja sampai dengan triwulan III/2017 pada Minggu lalu. Kinerja Bank OCBC NISP menunjukan hasil positif dengan adanya pertumbuhan laba bersih sebesar 23% (yoy) menjadi Rp1,7 triliun.

Sejalan dengan pertumbuhan laba bersih, Bank OCBC NISP juga berhasil meningkatkan asetnya sebesar 16% (yoy) menjadi Rp149,8 triliun. Kenaikan total aset ini terutama didorong oleh himpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 20% menjadi Rp114,8 triliun, serta pertumbuhan kredit (gross) sebesar 17% (yoy) menjadi Rp 103,3 triliun.(min)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *