Soal Pilkada OKI, Abdiyanto Minta Tinggalkan Cara Kotor

Soal Pilkada OKI, Abdiyanto Minta Tinggalkan Cara Kotor
Abdiyanto H Fikri

KAYUAGUNG- Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten OKI, Abdiyanto Fikri yang digadang-gadang sebagai salah satu kandidat kuat pada pilkada OKI Juni 2018 mendatang mengajak seluruh kandidat bupati dan wakil bupati OKI untuk bertarung secara fair dan tidak menggunakan cara-cara kotor untuk menjatuhkan pesaingnya.

Bacaan Lainnya

Menurut Abdi, saat ini sudah banyak bakal calon yang mendeklarasikan diri untuk maju pada pilkada sehingga persaingan makin ketat. Bahkan tidak jarang sejumlah pihak menggunakan segala cara demi meraih kemenangan.

“Seperti perusakan baliho, penyebaran isu pengunduran diri salah satu calon, bahkan adanya isu rekomendasi partai sudah diberikan kepada salah satu kader partai, maupun klaim dukungan partai tertentu sudah diberikan kepada bakal calon. Cara-cara seperti ini membuat persaingan menjadi tidak sehat,” ucapnya.

Abdiyanto menilai, ada cara-cara yang tidak fair dilakukan tim salah satu bakal calon. Bahkan, disinyalir ada kekuatan besar yang terstruktur melakukan upaya pembunuhan karakter terhadap kader PDIP Perjuangan.

“Baru-baru ini ramai menyebar isu kalau ada kader PDIP yang telah mendapat rekomendasi. Belum lagi pemboikotan acara pengajian, perusakan baliho, dan isu pengunduran diri dari pencalonan. Semua disebarkan oleh tim salah satu calon, dan hebatnya lagi tim calon lain juga menyebarkan isu tersebut secara menyeluruh dan serentak. Seolah-olah ini ada konspirasi besar yang akan menggagalkan saya dari pencalonan pilkada OKI 2018. Semua terjadi secara serentak dan dalam waktu bersamaan,” jelas Abdi.

Ketua Komisi II DPRD OKI ini menambahkan, semua isu yang disebarkan itu sebagai bentuk pembunuhan karakter agar hasil survei turun drastis.

“Saya melihat ini ada upaya yang ingin melemahkan salah satu calon. Saya pikir semua strategi kotor yang diterapkan salah satu tim pemenangan tidak perlu dilakukan, karena semua masyarakat menginginkan adanya proses demokrasi berkualitas,” terangnya.

Abdi berharap melalui demokrasi bersih tentu akan melahirkan pemimpin yang benar-benar berangkat dari pilihan rakyat, bukan karena kekuatan modal.

“Saya berharap strategi yang menghalalkan segala cara jangan terulang lagi di proses perhelatan pilkada OKI 2018. Ya, apa yang sudah terjadi terhadap saya, bisa dikatakan sebagai upaya pembunuhan karakter,” jelas Abdi.(abu)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *