Kominfo : Media Online Jangan Sampai Dijadikan "Ternak" Politik

IMG-20170908-WA0138

JAKARTA-Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI mengingatkan agar berkembangnya media online di Indonesia jangan sampai menjadi ternak politik bagi sekelompok orang untuk kepentingan pribadi atau kelompok dengan tujuan merugikan orang lain.

Staf Ahli Kominfo RI, Henri Subiakto menyatakan, media sosial adalah milik masyarakat dan sangat rentan digunakan elit politik tertentu ataupun menjadi ternak dengan memberitakan hoax (berita bohong) dan hate speech (ujaran kebencian).

Bacaan Lainnya

“Media itu untuk kepentingan masyarakat, jadi jangan dijadikan ternak bagi kepentingan politik. Itu sangat disayangkan kalau sampai terjadi, “ujar Henri, dalam Dialog Musyawarah Bersama Ikatan Wartawan Online (Mubes IWO) ke-I, dengan tema “Membangun Peradaban Pada Dunia Online,” di Hotel Puri Mega, Jakarta Pusat, Jumat (8/9).

Menurut dia, penyebaran berita bohong dan ujaran kebencian itu terjadi lantaran adanya produsen dan pasar sehingga banyak kepentingan politik yang memanfaatkan pemberitaan media online untuk kepentingan pribadi atau kelompok dengan cara membunuh karakter lawan politiknya.

“Dampak dari berita hoax dan hate speech sangat merugikan dan dapat memecah belah. Untuk itu, wartawan media online yang tergabung dalam IWO harus ikut serta melawan berita yqng sangat merugikan,” tutur Guru Besar Universitas Airlangga Surabaya.

Dia berharap ke depan tidak ada lagi orang maupun pihak tertentu yang memberitakan hoax dan hate speech jika ada kesadaran wartawan bahwa berita hoax dan ujaran kebencian sangat merugikan banyak orang.

“Saya berharap kalau ada hoax, muncul pula kesadaran wartawan untuk bersama-sama menimpa berita hoax itu agar mati. Rata-rata yang memproduksi hoax, pasarnya akan semakin sedikit karena dikontrol publik,” ucapnya.(jay)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *