Soal Jalan Rusak, Masyarakat Tidak Terprovokasi

Azhari
Soal Jalan Rusak, Masyarakat Tidak Terprovokasi
Ketua Presidium Pemekaran Pantai Timur OKI Azhari menunjukkan foto jalan rusak. Kendati demikian, aksi itu tidak membuat masyarakat terpengaruh

KAYUAGUNG– Ketua Forum Kades di Kecamatan Mesuji Raya sekaligus Kades Rotan Mulia SP 3, Subali mengklaim masyarakat se-Kecamatan Mesuji Raya Kabupaten OKI tidak bakal terprovokasi atau terpengaruh dengan isu yang disebar di media massa dan media sosial terkait kondisi jalan rusak.

Apalagi itu terkait hujatan yang menyudutkan Bupati OKI H Iskandar SE tentang kondisi jalan rusak di Bumi Bende Seguguk.

Bacaan Lainnya

“Berdasarkan pembahasan dalam rapat, tokoh agama dan masyarakat tidak tergoda dan terprovokasi terkait isu yang menyudutkan Bupati OKI, H Iskandar SE tentang masalah jalan rusak. Hal ini merupakan faktor alam dan kondisi keadaan (di luar kuasa manusia/force majeure),” ujar Subali dalam Safari Ramadan segaligus silaturahmi dan dialog bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKI di Desa Suka Sari Kecamatan Mesuji Raya, Jum’at (9/6).

Menurut dia, aksi yang dilakukan itu merupakan upaya pihak tertentu yang ingin memecah belah OKI dan menyudutkan Bupati OKI dalam rangka membangun OKI dari desa.

Dia melanjutkan bahwa kades se-Kecamatan Mesuji Raya telah melakukan rapat bersama dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat terkait kerusakan jalan dan menyatakan kebulatannya untuk tidak terpengaruh dengan isu miring itu.

Pada kesempatan itu, Bupati OKI H Iskandar SE menyampaikan permasalahan jalan sudah menjadi polemik banyak daerah di Indonesia saat ini. Salah satu penyebabnya keterbatasan dana yang dimiliki pemerintah darah.

Dia menyebutkan untuk di Kabupaten OKI dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah hanya Rp1.800 miliar, belum dipotong PPH dan PPN, termasuk juga gaji pegawai, uang belanja dinas instansi dan lain sebagainya.

“Untuk membangun jalan-jalan di Kabupaten OKI yang keseluruhannya kurang lebih 2.000 km, Pemkab OKI tidak dapat mengcover semuanya. Setelah potongan-potongan keperluan tadi, dana yang dimiliki untuk pembangunan jalan cuma Rp80 miliar,” bebernya.

Untuk perawatan jalan saja memakan dana sebesar Rp500 juta per 1 km, kontruksi aspal berkisar Rp4,5 miliar per kilometer. Sedangkan cor beton memakan dana sebesar Rp5 miliiar per 1 km.

“Coba dikalikan dengan 2.000 km jalan kita, kita kewalahan. Namun pembangunan bisa dilakukan secara bertahap. Jalan rusak di wilayah OKI tentu menjadi prioritas. Untuk itu, masyarakat jangan mudah terprovokasi atas isu- isu yang tidak jelas,” ujar H Iskandar.

Bupati juga mengajak kades beserta tokoh masyarakat OKI untuk menumbuhkan sifat gotong royong dengan secara mufakat untuk bekerjasama dalam membangun desa.

“Mari bergotong royong dengan memanfaatkan dana yang digelontorkan Pemkab OKI sebesar Rp120 miliiar melalui dana APBD dan Rp 200 miliar dari APBN atau pemerintah pusat. Dana tersebut dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk membangun desa,” jelasnya.

Terkait jalan rusak di OKI yang diduga dijadikan wacana pemekaran Pantai Timur, perlu dikembalikan lagi pada moratorium DOB yang ditetapkan Pesiden dan disampaikan Mendagri belum lama ini.(fian/rel)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *