Tarif Dasar Baru PDAM Tirta Agung Berlaku Juni 2017

IMG_20170125_112136
Tarif Dasar Baru PDAM Tirta Agung Berlaku Juni 2017
Pjs Direktur PDAM Tirta Agung, Bana Riyanto

KAYUAGUNG- Jika tak ada aral merintang, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Agung, OKI akan memberlakukan kenaikan tarif air minum pada Juni 2017 mendatang . Hal ini dilakukan dalam upaya peningkatan dan perluasan bagi pelanggan.

“Bila cash flow naik, maka pelayanan akan meningkat dan lebih luas lagi sehingga mampu melayani masyarakat komprehensif,” kata Pjs Direktur PDAM Tirta Agung, Bana Riyanto, Minggu (21/5).

Bacaan Lainnya

Menurut dia, rencananya kenaikan tersebut akan diberlukan pada Juni mendatang dengan pembayaran tarif pada bulan Juli.

Sebelum diberlakukan, masih kata dia, pihaknya terus mensosialisasikannya ke pelanggan, kelurahan, kades dan pihak kecamatan.

“Kenaikan tarif ini diberlakukan setelah dikeluarkannya SK Bupati OKI pada 30 Maret lalu. Selain itu, kenaikan tarif ini juga baru dilakukan sejak tahun 2005 lalu,” ucapnya.

Selama ini tarif dasar rumah tangga Rp1.100 per kubik, rencananya akan naik menjadi Rp2.000 per kubik. Lalu untuk hidran umum dari Rp800 ke Rp1.800, kemudian panti asuhan dan yayasan sosial dari Rp800 ke Rp2.000. Selanjutnya tarif sekolah dan rumah sakit pemerintahan Rp1.000 ke Rp2.000, tarif niaga Rp1.400 ke Rp2.600. Lalu tarif industri dan pemerintah dari Rp1.400 ke Rp2.600, dan rumah mewah dari Rp1.400 ke Rp2.800.

Hingga tutup buku 2016, masih kata dia, tercatat jumlah pelanggan air bersih di OKI sebanyak 6.691 pelanggan. Dibandingkan 2015 lalu hanya ada sebanyak 4.668 pelanggan atau ada kenaikan 1.810 pelanggan dengan pelanggan tertinggi berada di Kayuagung sebanyak 1.442 pelanggan.

Disusul Desa Srinanti Kecamatan Pedamaran 792 pelanggan, Jejawi 973 pelanggan, SP Padang 746 pelanggan, Bungin Tinggi SP Padang 801 pelanggan, Kandis Kecamatan Pampangan 951 pelanggan, Pampangan sebanyak 571 pelanggan.

“Tahun ini target pelanggan kita 8.500 pemasang. Selain itu rencananya PDAM Tirta Agung masih tetap mendapatkan penyertaan dari Pemkab OKI. Subsidi dari pemerintah Kabupaten OKI senilai Rp1,02miliar itu digunakan untuk pembayaran subsidi PLN, gaji dan bahan kimia,” terangnya.

Dia berharap ditahun ini target pasang baru, khususnya di daerah Srigeni, Lempuing, Kandis, Pampangan dapat terealisir dengan baik seiring dengan pembangunan unit pengolahan.(fian)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *