PALEMBANG-Manajemen PT Semen Baturaja (Persero) Tbk berhasil membukukan volume penjualan semen sebanyak 1.631.864 ton atau tumbuh 6% dibanding tahun 2015 lalu hanya membukukan sebanyak 1.538.048 ton dengan pendapatan bersih mencapai Rp1,52 triliun atau tumbuh 4% dibanding tahun 2015 sebesar Rp1,46 triliun.
Secara bertahap, Perseroan terus meningkatkan volume penjualan seperti penjualan di Lampung yang tumbuh 15% menjadi 424.808 ton dibanding tahun 2015 sebanyak 369.820 ton. Jambi tumbuh 216% menjadi 50.266 ton dibanding tahun 2015 sebanyak 15.889 ton dan Bengkulu tumbuh 129% menjadi 27.003 ton dibanding tahun 2015 sebanyak 11.780 ton.
Sekretaris Perusahaan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk, Zulfikri Subli menuturkan berdasarkan data ASI (Asosiasi Semen Indonesia), konsumsi semen di Lampung tahun 2016 hanya tumbuh sebesar 6,5%, Bengkulu tumbuh 23,8% dan jambi 3,4%.
“Secara nasional, total demand semen tahun 2016 sebesar 62.007.051 ton atau cenderung flat dibanding tahun 2015 sebesar 61.994.900 ton,” kata Zulfikri Subli, Minggu (30/4).
Dari posisi keuangan per 31 Desember 2016, lanjut dia, total aset Perseroan sebesar Rp4,37 triliun atau tumbuh 33,6% dari tahun 2015 sebesar Rp3,27 triliun. Total kewajiban per 31 Desember 2016 sebesar Rp1,25 triliun yang terdiri dari kewajiban lancar sebesar Rp292,24 miliar dan kewajiban tidak lancar sebesar Rp955,88 miliar. Ekuitas pada akhir tahun 2016 sebesar Rp3,12 triliun meningkat 5,8% dibanding tahun 2015 sebesar Rp2,95 triliun.
Pada Kuartal I tahun ini, lanjut dia, Perseroan juga membukukan volume penjualan sebanyak 349.374 ton, tumbuh 10% dibanding kuartal I tahun lalu sebanyak 317.166 ton dengan pendapatan bersih sebesar Rp327,78 miliar, tumbuh 10% dibanding Kuartal I tahun lalu sebesar Rp297,37 miliar serta laba bersih sebesar Rp.32 miliar, tumbuh 13% dibanding Kuartal I tahun lalu sebesar Rp28 miliar.
“Hingga akhir tahun, Perseroan menargetkan volume penjualan mencapai 2.011.000 juta ton atau tumbuh 23% dibanding tahun lalu sebesar 1.631.864 ton,” jelasnya.
Dia menambahkan saat ini perseroan fokus menyelesaikan pembangunan Pabrik Baturaja II yang per akhir Maret tahun 2017 telah mencapai realisasi 94,95%. Pabrik dengan investasi sebesar Rp3,4 triliun ini direncanakan dapat beroperasi penuh pada akhir semester I tahun 2017.
Pabrik Baturaja II memiliki kapasitas produksi semen sebesar 1,85 juta ton per tahun sehingga total kapasitas produksi Perseroan menjadi 3,85 juta ton semen per tahun.
Kedepan, Perseroan menargetkan peningkatan efisiensi dengan beroperasinya Pabrik Baturaja II seperti menghentikan pembelian clinker (terak, bahan setengah jadi semen) dan efisiensi penggunaan energi melalui penghematan konsumsi listrik dan penggunaan batubara dengan kalori yang lebih rendah.
“Dengan kapasitas produksi pabrik baru yang mencapai separuh (48%) dari total kapasitas produksi, Perseroan optimis kehadiran Pabrik Baturaja II dapat meningkatkan keunggulan kompetitif bagi Semen Baturaja dalam menghadapi persaingan di industri semen dan terus berkontribusi sebagai “Rajanya Semen” bagi pembangunan di Sumatera Bagian Selatan (Sumatera Selatan, Lampung, Jambi, Bengkulu dan Bangka Belitung) sekaligus mendukung program pembangunan infrastruktur pemerintah seperti infrastruktur Asian Games 2018 dan Tol Trans Sumatera,” terangnya.(fian)