KAYUAGUNG-Gelaran Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab) OKI tahun 2017 memperebutkan Piala Bupati OKI yang dilaksanakan 17 April hingga 10 Mei 2017 menyisahkan berbagai pertanyaan dari para peserta.
Pasalnya, hadiah yang diberikan kepada peserta maupun tim yang berhasil menjuarai event tahunan yang dimotori Dinas Pemuda dan Olahraga OKI tersebut dinilai tidak sepadan dengan biaya akomodasi yang dikeluarkan.
Informasi yang dihimpun, untuk para atlet yang tergabung dalam tim kesebelasan sepakbola maupun tim bola voli yang berasal dari kecamatan dengan rentang kendali jauh, tentu biaya akomodasi yang dikeluarkan tidak sedikit. Bahkan hingga mencapai belasan juta rupiah.
Diilustrasikan seperti Kecamatan Mesuji Makmur yang berhasil meraih juara pertama dalam Cabang Olahraga Sepakbola hanya mendapat uang pembinaan sebesar Rp5 juta dan Kecamatan Mesuji hanya mendapat hadiah uang pembinaan sebesar Rp3 juta untuk juara pertama kategori putri dalam cabang olahraga bola voli.
Ironisnya lagi, salah satu kecamatan yang berhasil mendapat gelar juara umum yaitu Kecamatan Kayuagung saat pengumuman pemenang pada acara penutupan Porkab Tahun 2017 justru tidak mendapatkan piala.
Padahal piala yang diperuntukkan bagi juara umum tersebut telah tersedia. Namun tidak diberikan dan diumumkan dihadapan penonton yang hadir dalam acara penutupan Porkab dilapangan Sepakbola Mini Segitiga Emas Kayuagung, Rabu (10/5) sore.
“Aneh saja, kenapa kecamatan kami tidak mendapatkan piala dan diumumkan. Padahal mendapat gelar juara umum. Kami mempertanyakan mengapa bisa begitu,” ujar Ridwan, salah satu warga Kayuagung yang menyaksikan penutupan Porkab OKI.
Dia berharap pihak panitia dapat lebih profesional dalam menyelenggarakan tiap kegiatan.
“Kalaupun ada masalah keterbatasan dana atau belum suap, seharusnya panitia lebih siap dan mencarikan solusi terbaik agar pelaksanaan event ini dapat lebih matang lagi,” tuturnya.
Sementara itu, Wagino salah satu warga Kecamatan Mesuji Makmur sedikit kaget dan kecewa usai menyaksikan pertandingan tim sepakbola kebanggaannya dan berhasil mendapat gelar juara pertama, lantaran timnya hanya mendapatkan hadiah uang pembinaan Rp5 juta.
“Lumayanlah mendapat gelar juara pertama. Meski hadiahnya tak sepadan dengan akomodasi yang dikeluarkan. Ya, paling tidak turut meramaikan saja,” jelasnya.
Menyikapi hal itu, Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga OKI Drs M Dahlan, MM saat dikonfirmasi melalui selulernya terkait adanya Keluhan dan rasa kekecewaan yang dialami para peserta dan pemenang Porkab OKI tahun 2017 tidak dalam.keadaan aktif.(fian)