JAKARTA-Dalam menjaga performansi perusahaan untuk terus menjadi yang terdepan dan menghadirkan inovasi layanan bagi pelanggan, Telkomsel konsisten melakukan perubahan yang diperlukan dari waktu ke waktu. Saat ini Telkomsel tengah mengakselerasi tranformasi perusahaan dari Telecommunication Company menjadi Digital Telecommunication Company melalui program sumber daya manusia yang bertajuk “Digital Mastery”.
“Era Digital harus dihadapi dengan cermat oleh seluruh industri di dunia. Tidak ada jalan untuk menghindar ataupun celah lain. Dampak dari era digital ini, beragam layanan dapat mendisrupsi bisnis dan industri secara global. Setiap industri harus jeli untuk berselancar mengendalikan gelombang digital sekaligus menginisiasi inovasi bisnis menjadi sumber daya yang menguntungkan untuk kelangsungan hidup perusahaan”, ujar Direktur Human Capital Management Telkomsel, Priyantono Rudito di sela-sela peluncuran buku “Digital Mastery”.
Priyantono menjelaskan bahwa transformasi digital bukanlah identik dengan masalah teknologi, namun sebuah transformasi organisasi menyeluruh yang mencakup perubahan aspek-aspek krusial lain seperti strategi, proses, sumber daya manusia dan budaya, hingga kepemimpinan.
Transformasi digital tak hanya masalah mengadopsi machine learning, memanfaatkan big data, atau menciptakan aplikasi digital semata.
“That’s a management and people challenge, not just a technology one”, ujarnya.
Dalam bukunya, Priyantono merinci bahwa transformasi digital menuntut perusahaan mengembangkan dua kemampuan, yaitu kemampuan digital (digital capability) dan kemampuan kepemimpinan (leadership capability). Pertama menyangkut the “what” of technology (kemampuan membangun dan mengembangkan teknologi digital), dan kedua menyangkut the “how” of leading change (kemampuan mengarahkan dan menggerakkan perubahan).
Setiap perusahaan memiliki peluang untuk bisa lolos dari ancaman disrupsi digital, dengan menempati posisi sebagai “Digital Mastery”, maka perusahaan akan terhindar dari bahaya disrupsi dan bahkan menciptakan model bisnis baru yang mampu mendisrupsi industri. Menjadi agenda besar bagi setiap perusahaan untuk menggulirkan transformasi digital dengan tujuan akhir menjadi Digital Master. Pertanyaannya, bagaimana cara efektif untuk mencapai posisi Digital Master. Apa saja faktor-faktor pengungkitnya (levers)sehingga kita bisa membangun dan mengembangkannya secara sistematis? Bagaimana mengembangkan para digital leaders di berbagai level organisasi?
“Hadirnya buku “Digital Mastery, Membangun Kepemimpinan Digital Untuk Memenangkan Era Disrupsi” ini, diharapkan akan mampu menjadi salah satu rujukan bagi pelaku bisnis, akademisi dan para praktisi bidang Sumber Daya Manusia dalam mengelola organisasi dalam era digital. Dalam buku ini, para pembaca bisa mempelajari strategi transformasi digital dalam bidang SDM yang telah dijalankan Telkomsel dan yang akan terus dikembangkan di kemudian hari”, terang Priyantono.
Priyantono memaparkan bahwa pendekatan khas Indonesia untuk mengembangkan Digital Mastery dengan cepat adalah dengan pendekatan trilogy, yaitu experiential dan leveraging, unlockpotensi sumber daya manusia ke titik tertinggi dan pengembangan diri melalui professional coaching.
Pendekatan trilogy ini disusun berdasarkan hasil riset mendalam yang menghasilkan temuan berupa hal-hal yang menjadi akselerator ataudrivers pengembangan “Digital Mastery” bagitalent-talent di Telkomsel.
Pendekatan ini diimplementasi dalam suatu lingkungan bekerja seperti layaknya bekerja di Silicon Valley melalui program-program “Digital Mastery” di Telkomsel yang disusun secara disruptive.
Dalam bertranformasi menjadi digital telecommunication company, Telkomsel terus menjadi yang terdepan dalam melakukan pengembangan teknologi seluler terkini di Indonesia, dan berkomitmen untuk membangun ekosistem digital tanah air. Setelah menjadi yang pertama secara komersial meluncurkan mobile 4G LTE di Indonesia pada akhir 2014, baru-baru ini Telkomsel juga telah melakukan uji coba 1Gbps yang merupakan roadmap penerapan 5G di masa mendatang.
Bahkan Telkomsel berupaya mengedepankan inovasi dari sisi produk dan layanan, jaringan, serta teknologi untuk menghadirkan pengalaman mobile digital lifestyle yang semakin berkualitas bagi pelanggan.
Untuk menghadirkan digital experience yang optimal sesuai kebutuhan pelanggan yang beragam, tahun ini Telkomsel akan mengembangkan berbagai layanan digital lifestyle, khususnya layanan berbasis video. Di sisi lain, untuk mendukung ekosistem digital yang kuat, Telkomsel terus menggelar BTS broadband di berbagai lokasi di Indonesia. Adapun komposisi BTS broadband secara nasional adalah sekitar 61% dari total keseluruhan 129.000 BTS yang tersebar hingga ke wilayah pulau terdepan, pelosok, dan daerah perbatasan.(jay)